Bali | Dalam upaya memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas sektoral global, Indonesia kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 di Bali. Forum ini bertujuan untuk melanjutkan keberhasilan Indonesia dalam memimpin diskusi global dan menjadi manifestasi dari komitmen negara terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Hendra Wahanu Prabandani, mengatakan HLF MSP dan IAF 2024 adalah kelanjutan dari kesuksesan Presidensi G20 Indonesia yang sebelumnya menghasilkan Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries.
"Acara IAF ini tidak hanya melibatkan para kepala negara dan menteri, tapi juga melibatkan sektor lainnya, yaitu swasta dan BUMN. Pembahasan dalam IAF berfokus pada isu energi, kesehatan, ketahanan pangan, hingga pertambangan,” kata Hendra.
Dengan mengusung tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change," forum ini berpotensi menarik sekitar 1.000 peserta dari berbagai negara dan organisasi internasional. Masalah yang dibahas seputar isu-isu global yang mendesak, termasuk upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara.
“Selain perjanjian antarpemerintah, juga diselenggarakan perjanjian antara-sektor swasta. Di antara sektor swasta dan BUMN diperkirakan terjadi perjanjian sebesar nilai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun. Forum ini tidak hanya bahas kerja sama Indonesia-Afrika. Tapi juga membahas rencana konkret, mengingat banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia sedang bekerja membentuk sebuah mekanisme pembiayaan alternatif untuk memfasilitasi belanja pembangunan di Afrika.
“Kami melihat potensi besar dari Afrika dalam sepuluh tahun ke depan, di mana wilayah tersebut berpotensi mendominasi pertumbuhan populasi dunia,” kata Menteri Suharso.
HLF MSP 2024 tidak hanya menjadi forum untuk mendiskusikan solusi global, tetapi juga sebagai platform untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di Selatan, khususnya Afrika, dalam bidang ekonomi dan pembangunan.
Sementara itu, pelaksanaan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 di Nusa Dua, Bali mengusung tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063”. Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansury, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendalami dan memperkuat hubungan yang telah lama terjalin dengan negara-negara Afrika.
"IAF Ke-2 bukan hanya forum diskusi topik umum, tetapi juga fokus pada empat sektor prioritas yang kritikal bagi kedua belah pihak: ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan mineral. Serta untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif," ucap Mansury.
Dalam forum HLF MSP dan IAF 2024, Indonesia siap menunjukkan dedikasi dan kapasitasnya dalam memimpin upaya global untuk pembangunan yang lebih baik dan lebih adil, sejalan dengan tema forum yang akan memfokuskan pada kemitraan multi-pihak untuk perubahan transformatif. Forum ini juga menjadi momen kunci dalam upaya Indonesia mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. *